Puisi Sangkuriang Karya Sutan Iwan Soekri Munaf

 

Puisi Sangkuriang Karya Sutan Iwan Soekri Munaf

Puisi Sangkuriang Karya Sutan Iwan Soekri Munaf

Sutan Iwan Soekri Munaf (Medan, 4 Desember 1957 – Bekasi, 24 April 2018), saya kenal pada dekade 1980-an lewat esai-esainya yang kerap muncul di berbagai media massa. Kadang kala muncul cerpen dan puisi-puisinya

Sangkuriang

 

Tak ada lagi waktu untuk bercinta, selain padamu, Dayang Sumbi

Langit yang dipenuhi bintang dan rindu yang bergerak dari detik ke detik

selalu menangkap bayang-bayang wajahmu yang mampir di ujung mimpi

dan kata tak dapat lagi melukiskan perasaan yang selalu berdetak!

 

Akulah Sangkuriang yang tak pernah kenal ayah

dan meninggalkan ibu di kampung. Jauh

merantau ke ujung-ujung ilmu

merambah ke batas-batas kata. Dan padamu

aku ingin melabuhkan seluruh gerak dan denyut hasrat, Dayang Sumbi!

 

Ya, aku ingin di bilik ini

- di antara arus dan gelombang yang datang -

kita bercumbu. Menikmati waktu yang selalu kembali

dan semilir rindu yang berulang-ulang

membelai seluruh keinginan selama ini!

 

Barangkali dari kapal wisata yang kubangun dengan fondasi cinta

dan kata-kata yang selalu meluncur dari ujung lidah

 

Semua menyatu. Dan wajahmu semakin bermain dalam imaji

sedangkan kerinduan selalu kembali

ketika sepi menyelinap di antara suara-suara

yang datang dan menghembuskan kata-kata yang tak pernah sudah!

 

Ya, perburuan waktu selalu menjadi candu

dan pergerakan ilmu akan memandu kata menjadi kalimat-kalimat

yang dapat merundukkan rindu padamu!

 

Dayang Sumbi,

dari kapal wisata yang kubangun ini

kita akan melayari waktu dengan seluruh cintaku

dan tak pernah menambatkan hati

yang selalu bergelora mencari kata-kata

untuk melarutkan seluruh hasrat padamu!

Dayang Sumbi,

apalagi yang bisa kita layarkan

setelah seluruh bayang-bayang ingin kuwujudkan

menjadi cinta!

 

Dayang Sumbi!

Waktu sudah lama berlari

Kau tak lagi di sini…

 

2011

 


Lebih baru Lebih lama