KEARIFAN LOKAL DI DAERAH PARONGPONG
Kearifan lokal di daerah Parongpong merupakan
pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupaan yang
berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat parongpong. kehadiran
kearifan yang ada di parongpong bukanlah wacana baru dalam kehidupan sehari
hari. Justru kearifan ini hadir bersamaan dengan terbentuknya masyarakat itu.
Eksistensi kearifan ini menjadi cermin nyata dari apa yang kita sebut sebagai
hukum yang hidup dan tumbuh dalam masyarakat. Kearifan lokal di daerah
parongpong didasari dari keberagaman yang multikultural dan pluralistic yang
menampung perbedaan budaya, etnis, agama dan ideologi. Sehingga munculah
berbagai kebudayaan yang salah satunya adalah :
1.
KARNAVAL DUBRIG
Karnaval Dubrig
merupakan kesenian tradisional yang ada di daerah Parongpong ,Lembang Jawa
Barat. Karnaval ini selalu ditampilkan pada hari ulang tahun kemerdekaan
republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Acara karnaval dubrig selalu
disambut meriah oleh warga parongpong. Antusias warga parongpong bukan hanya
menonton acara seni dubrignya saja, melainkan mereka ikut berpartisipasi dalam
memeriahkan kesenian tersebut. Karnaval dubrig merupakan wadah dari
kesenian-kesenian tradisional yang di gabungkan menjadi satu sehingga
terbentuklah karnaval dubrig parongpong. Kesenian yang ikut bergabung dengan karnaval
dubrig meliputi babarongsayan, kuda lumping, pencak silat, singa depok, Reog , miniatur
khas warga parongpong dan masih banyak yang lainnya. Kegiatan tersebut selalu
diselenggarakan setiap tahunnya sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang wajib di
tampilkan, baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa dan sesepuh. Hal ini
merupakan warisan dari para leluhur yang sudah berjalan dari generasi ke
generasi. Lestarinya acara carnaval dubrig menjadi bukti nyata bahwa budaya
yang ada dimasyarakat parongpong dibangun oleh para leluhur dan masih
berkembang di ditengah pengaruh modernisasi.
Acara Karnaval
dubrig di parongpong selalu
terselenggara dengan meriah. Biasanya pemerintah atau bapak camat akan
menugaskan kepada kepala desa untuk menyambut acara karnaval dengan semeriah
mungkin. Setiap kepala desa akan menugaskan kembali kepada para RW , para RT
dan warga setempat untuk bekerjasama
menghias sepanjang jalan daerah parongpong dan bergotong royong membersihkan
sampah sepanjang jalan. Hiasan tersebut berupa : umbul-umbul bendera berwarna
warni, spanduk, karya seni patung, gapura dan masih banyak yang lainnya. Setiap
tahunnya akan ada salah satu daerah yang lebih unggul kerapihan dan keunikan
dalam menghias daerah masing2. Akan ada penilaian juga dari bapak camat pada
setiap daerah. Penilaian tersebut salah satunya kerapihan dan ke indahan daerah
yang bersih dan rapih serta tampilan-tampilan karnaval dubrig pada setiap
daerah yang di atraksikan pada hari ulang tahun kemerdekaan republic Indonesia.
2.
BUDAYA PAMALI
Selain kearifan
lokal karnaval dubrig ada juga kearifan lokal lainnya yaitu budaya pamali. Budaya
pamali yang ada di daerah parongpong adalah suatu aturan yang mengikat
kehidupan masyarakat adat itu sendiri mulai dari bangun hingga tidur. Aturan
tersebut sudah menjadi budaya dalam kehidupan masyarakat parongpong. Biasa
istilah pamali ini diartikan sebagai nasihat, larangan dan pantangan melakukan
sesuatu yang menurut tradisi atau adat istiadat dapat mendatangkan keburukan
atau kesialan jika kita melanggar. Tradisi pamali masih dipelihara oleh
masyarat parongpong sehingga menjadi budaya secara turun temurun. Sebagai
contoh dari beberapa budaya pamali yang ada di parongpong : pertama adalah
“pamali jangan bangun kesiangan “ artinya nanti rezekinya dipatuk ayam atau
diambil orang. Kedua “pamali tidur disore hari” artinya bermaksud agar kita
tidak tidur disore hari karena akan menimbulkan rasa malas. Ketiga “pamali
kalau makan tidak dihabiskan nanti nasinya menangis” artinya bermaksud untuk
kita selalu menghabiskan makanan sebagai wujud rasa syukur terhadap apa yang
telah diberikan oleh tuhan.
Orang tua
disunda menyebutkan kata pamali bisa juga diartikan tidak bagus. orang tua
pasti akan langsung mengur jika anaknya kedapatan melanggar budaya pamali
padahal belum diketahui jelas maksud dari larangan ini, tetapi budaya pamali
memiliki tujuan agar anak anak menghormati orang tua dengan tidak melakukan
pantangan. Budaya pamali sering kali dikaitkan dengan hal hal mistis dan
menjadi sesuatu yang tabu bagi masyarakat modern. Bawasanya budaya pamali masih
dianggap sakral di daerah parongpong bagi orang tua yang menjunjung tinggi adat
istiadat. Alangkah baiknya kita sebagai generasi penerus leluhur agar tetap
melestarikan budaya pamali ini. Sehingga budaya pamali akan terus lestari.